PENGARUH POSISI MENERAN TERHADAP RUPTURE PERENIUM PADA PERSALINAN NORMAL DI PMB NY "I" SINGOSARI KABUPATEN MALANG
DOI:
https://doi.org/10.60050/pwh.v4i2.50Kata Kunci:
Posisi Meneran, Ruptur PereniumAbstrak
Posisi meneran pada saat persalinan sangat mempengaruhi terjadinya robekan pada jalan lahir (Ruptur Perineum) terutama bisa terjadi pada primipara tetapi bisa juga terjadi pada multipara bahkan bisa juga terjadi pada grande multi. Posisi meneran adalah posisi yang nyaman bagi ibu bersalin. Ibu bersalin dapat berganti posisi secara teratur selama persalinan kala II, karena hal ini sering kali mempercepat kemajuan persalinan dan ibu mungkin dapat meneran secara efektif pada posisi tertentu yang di anggap nyaman bagi ibu.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik korelasional. Dengan rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu). Semua ibu bersalin Di PMB Ny "I" Singosari Kabupaten Malang sebanyak 30 orang dengan menggunakan teknik non-probability : Accidental sampling. Alat ukur yang digunakan ialah lembar observasi, yang hasilnya dianalisa dengan menggunakan uji Chi-square dengan taraf significan 5% (α = 0,05). Dari hasil penelitian ini diketahui dari 15 responden dengan posisi meneran telentang dan mengalami rupture perineum sebanyak 15 responden (50%). Responden dengan posisi meneran miring kiri dan mengalami ruptur sebanyak 1 responden (3,4%). Sedangkan dari uji Chi-square diperoleh nilai sig. (2-tailed) atau ρ value 0,001 (karena ρ value < 0,05) maka yang H0 ditolak dan H1 diterima. Terdapat Pengaruh Posisi Meneran Terhadap Ruptur Perenium Pada Persalinan Normal Primigravida Di PMB Ny "I" Singosari Kabupaten Malang, posisi meneran akan mempengaruhi terjadinya rupture, meneran sebaiknya dilakukan jika ada his yang adekuat. Manfaat penelitian melakukan posisi yang benar saat melahirkan dan dapat mengurangi angka kejadian rupture pada ibu melahirkan..